Jember Jadi Surga GTT dan PTT, Namun Regulasi Masih Jadi Penghalang
Jember, Wartarakyat.site – Kabupaten Jember mencatat jumlah Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) tertinggi di Jawa Timur. Dalam rangka memperingati Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) yang diselenggarakan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jember, ratusan GTT dan PTT ikut serta dalam acara jalan sehat di Kecamatan Kaliwates, Sabtu (21/9/2024).
Bupati Jember, Hendy Siswanto, mengungkapkan cintanya terhadap GTT dan PTT, mengatakan, “Saya sampai hari ini terus mencintai GTT-PTT. Insyaallah kita se-Jawa Timur terbesar selama 3,5 tahun saya memimpin Jember untuk mengurus dan mengangkat GTT-PTT.”
Ia menambahkan bahwa jika keputusan sepenuhnya berada di tangannya, “Sampeyan semua saya jadikan pegawai negeri. Kalau itu keputusannya bupati dan ada uangnya.”
Namun, pengangkatan GTT dan PTT sebagai aparatur sipil negara terhambat oleh regulasi pemerintah pusat. Hendy berkomitmen untuk memberikan Surat Keputusan (SK) yang akan meningkatkan honor mereka, sembari menekankan pentingnya mematuhi regulasi dan kondisi keuangan daerah.
“Insyaallah kami akan berusaha maksimal memberikan SK kepada seluruh GTT-PTT,” ujarnya dikutip dari beritajatim.
Sejak 2021, honor GTT dan PTT mengalami kenaikan signifikan, dari Rp 800 ribu menjadi Rp 1,2 juta – 2,2 juta, tergantung masa kerja dan pendidikan.
“Kalau SP honornya Rp 800 ribu,” jelas Ketua Asosiasi GTT PGRI Jember, Trio Saputra.
Hendy juga menyatakan bahwa kegiatan Porseni penting untuk mendukung perekonomian lokal,
“Dengan kegiatan seperti ini, duit di Jember akan berputar. Ini wujud nyata ekonomi kerakyatan di Kabupaten Jember.”
Ketua PGRI Jember, Supriono, menambahkan bahwa kehadiran Hendy memberikan semangat bagi para guru. Ia mengapresiasi adanya 739 formasi untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang tersedia.
“Mudah-mudahan PGRI ke depan semakin baik dan kompak, sehingga bisa mengawal nasib guru,” katanya.
Meski ada harapan baru, tantangan dari regulasi yang ketat tetap membayangi nasib GTT dan PTT di Kabupaten Jember, mendorong PGRI untuk terus memperjuangkan kesejahteraan mereka. (Ed/Ruk).