Kontroversi Strategi Negatif dalam Pilkada, Ancaman bagi Integritas Demokrasi
(Dok. Wartarakyat.site) |
Jember, Wartarakyat.site — Dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang semakin ketat, sejumlah calon bupati terpaksa menerapkan strategi kontroversial dengan menggali kelemahan lawan melalui isu dan fakta dari rekam jejak digital.
Meskipun langkah ini dapat memberikan keuntungan sementara, banyak pihak yang mengkhawatirkan dampaknya terhadap integritas proses demokrasi.
Undang-undang No. 10 Tahun 2016 menegaskan pentingnya pemilihan yang jujur dan adil, serta melarang praktik kampanye negatif yang menyesatkan pemilih.
Namun, strategi menyerang lawan dengan informasi yang merugikan menunjukkan bahwa tak semua calon berkomitmen pada prinsip tersebut.
Pengamat politik menekankan bahwa fokus pada serangan pribadi dapat mengalihkan perhatian pemilih dari program dan visi yang ditawarkan.
Hal ini tidak hanya merugikan citra politik, tetapi juga dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi.
Pentingnya literasi digital juga semakin mengemuka, karena pemilih dituntut untuk lebih kritis terhadap informasi yang beredar.
Dalam situasi seperti ini, dialog yang konstruktif dan pemahaman mendalam tentang calon yang ada akan lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Kedepannya, calon yang mampu menjunjung tinggi etika politik dan menawarkan visi yang jelas diharapkan dapat membangun kepercayaan dan menginspirasi partisipasi aktif dari pemilih, sehingga demokrasi dapat berjalan dengan lebih baik dan sehat. (Ruk)