Perumahan di Jember Dikeluhkan Warga, DPRD Jember Sidak ke Lokasi
DPRD Jember sejumlah anggota Satpol PP, dan staf Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Kabupaten Jember saat sidak ke Lokasi Perumahan PT Arjuna Muda Property, Jumat, (13/9/2024). (Dok. Istimewa)
Jember, Wartarakyat.site - Karena belum memiliki ijin dan belum mendapat persetujuan warga sekitar, anggota DPRD Jember David Handoko Seto meminta manajemen PT Arjuna Muda Property untuk menghentikan pengerjaan pembukaan akses jalan perumahan di Kelurahan Kebonagung Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember.
David datang datang ke lokasi perumahan bersama Ikbal Wilda Fardana (fraksi PPP), dan Ahmad Hoirozi (fraksi Gerindra), yang didampingi staf DPRD Jember, sejumlah anggota Satpol PP, dan staf Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Kabupaten Jember, Jum’at (13/9/2024).
Menurutnya, salah satu kewajiban pengembang untuk membangun perumahan salah satunya melalui persetujuan warga sekitar.
“Informasinya warga sekitar juga belum dimintai persetujuan. Katanya, warga masih akan dikumpulkan (untuk dimintai persetujuan) nanti malam,” ungkapnya.
David mengatakan, dari pihak PT Arjuna Muda Property belum pernah meminta persetujuan warga, akan tetapi sudah mulai melakukan pembukaan akses jalan.
“Ini belum memiliki izin, stop sekarang juga,” kata David saat sidak di lokasi perumahan.
Selain belum mengantongi izin, pembukaan akses jalan tersebut juga menimbulkan kerugian bagi warga setempat. Pasalnya, akses jalan itu berdempetan dengan rumah salah satu rumah warga, Abdussalam. Alat berat yang digunakan untuk meratakan jalan pembuka, menimbulkan keretakan di sejumlah tembok rumah Abdussalam.
“Ini jelas menimbulkan kerugian. Saya lihat sendiri temboknya retak-retak. Pengembang harus tanggung jawab” terangnya.
Selain itu, pembukaan akses jalan tersebut juga menutup irigasi persawahan di sekitarnya. Padahal sawah-sawah itu tengah ditanami padi yang memang butuh air.
“Makanya hentikan dulu pengerjaan ini, banyak kerugian warga yang ditimbulkan,” pintanya.
Sementara itu, Abdussalam mengungkapkan keretakan rumahnya cukup berbahaya karena sewaktu-waktu bisa roboh jika tidak diperbaiki. Katanya, rumah tersebut cukup rawan jika ditempati.
“Anak-anak saya trauma tinggal di sini, takut roboh,” ucapnya.
Abdussalam menambahkan, soal keretakan rumahnya sudah dilaporkan kepada pengembang, namun hingga saat ini belum ada respons yang menenangkan jiwanya.
“Saya telepon Pandu, pemilik PT Arjuna Muda Property, jawabannya akan mengutus tukang untuk memperbaiki keretakan rumahnya. Ini jawaban apa, kok seenteng itu,” pungkasnya (Ed: WR).