Isu Dugaan Negosiasi ke Salah Satu Calon Bupati, Faida: Itu Kebohongan
dr. Faida mantan Bupati Jember. (Dok. Istimewa) |
Jember, Wartarakyat.site – Mantan Bupati Jember, Bu Faida, memicu kontroversi setelah mengeluarkan pernyataan tegas mengenai sikap politiknya menjelang Pilkada mendatang. Dalam unggahan akun tiktok @bu.faida ia menyatakan tidak akan mendukung salah satu dari dua calon Bupati yang bersaing, melainkan memilih untuk fokus pada perbaikan ekonomi masyarakat dan mendukung relawan-relawannya yang merasa kecewa.
Dalam pernyataannya, Bu Faida menegaskan, “Saya sudah mengambil sikap untuk tidak terlibat dalam pertarungan politik ini. Dukungan saya terhadap salah satu calon hanya akan memecah belah pendukung saya yang sudah merasa sedih dan kecewa.” Hal ini mencerminkan keinginannya untuk menjaga integritas dan persatuan di antara pendukungnya, yang sebagian besar adalah kalangan masyarakat ekonomi lemah.
Ia juga menyoroti betapa pentingnya menjaga hubungan baik dengan para pendukungnya. “Banyak dari mereka ingin bangkit dan memperbaiki keadaan, dan itu adalah fokus utama saya sekarang,” katanya.
Pernyataan ini mendapat tanggapan beragam dari masyarakat, dengan sebagian mendukung sikap netralnya, sementara yang lain menilai bahwa ia seharusnya mengambil posisi yang lebih jelas.
Faida juga kemudian menanggapi isu yang beredar di media mengenai dugaan perundingan yang melibatkan dirinya dan tim calon tertentu. “Itu adalah kebohongan publik. Saya tidak pernah berunding dengan siapapun terkait masa depan Jember,” tegasnya. Kritikan tersebut ditujukan untuk menjaga kredibilitasnya di mata masyarakat, terutama menjelang pemilihan yang semakin dekat.
Lebih jauh, Bu Faida mengingatkan akan pentingnya meneruskan program-program yang telah ada dan berfungsi untuk kepentingan masyarakat. “Kebijakan harus berkesinambungan. Jika ada program yang telah berjalan baik, mengapa harus diubah hanya karena pergeseran kepemimpinan?” tanyanya. Ia mencontohkan program ambulans gratis dan insentif bagi guru ngaji yang sebelumnya telah berhasil dilaksanakan.
Ia juga mengkritik kebijakan baru yang dianggapnya tidak pro-rakyat. “Jangan sampai kebijakan yang diambil hanya berdasarkan sentimen pribadi. Rakyatlah yang akan menderita akibat keputusan tersebut,” ujarnya, merujuk pada langkah-langkah yang diambil oleh bupati baru.
Dalam pernyataan tersebut, Bu Faida menekankan bahwa ia akan tetap mengawasi dan mengkritisi kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat. “Jika ada kebijakan yang merugikan, saya tidak akan ragu untuk bersuara dan jika perlu, memimpin aksi protes. Itu adalah hak saya sebagai warga negara,” jelasnya. (Ruk)