Oligarki dalam Balutan Pesta, Apa Arti Sebenarnya bagi Rakyat?
(Dok. Watchdoc Documentary) |
Wartarakyat.site - Sebuah video yang menggugah, isu mengenai istilah "Pesta Demokrasi" dibahas secara mendalam channel youtube Watchdoc Documentary dengan Judul Pesta Oligarki (movies) yang mempertanyakan apakah makna yang sesungguhnya masih relevan dengan kondisi politik saat ini.
Istilah ini, yang seharusnya merepresentasikan kebahagiaan dan harapan rakyat saat pemilu, kini terasa lebih seperti sebuah formalitas yang hanya menguntungkan segelintir elit politik. Di tengah hiruk-pikuk kampanye pemilu, janji-janji manis dari para politisi bertebaran.
Misalnya, program ambisius seperti "satu keluarga miskin satu sarjana" ditawarkan sebagai solusi untuk mengatasi kemiskinan. Namun, realitas yang dihadapi oleh masyarakat, terutama mereka yang terpinggirkan, sering kali jauh dari harapan.
Video tersebut menyoroti kisah nyata dari seorang petani yang terpaksa berjuang melawan penggusuran lahan mereka. Meskipun berupaya melindungi haknya, ia dan keluarganya menghadapi intimidasi dari aparat yang seharusnya melindungi mereka.
Lebih jauh, kritik tajam diarahkan kepada sistem pemilu yang dibayangi oleh oligarki. Praktik politik yang ada menunjukkan bahwa pemilu sering kali menjadi sarana bagi elit untuk mempertahankan kekuasaan mereka, bukannya memberi jalan bagi calon alternatif yang benar-benar mewakili kepentingan rakyat. Ambang batas pencalonan presiden, yang bertujuan membatasi jumlah kandidat, semakin memperkuat dominasi partai besar dan menghilangkan ruang bagi suara-suara baru yang kritis terhadap sistem yang ada.
Dalam konteks ini, pemilu bukanlah momen perubahan yang diharapkan, melainkan sekadar pengulangan siklus kekuasaan yang tidak memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Banyak kalangan menyebut ini sebagai "Pesta Oligarki," di mana kepentingan kelompok elit mendominasi, sementara harapan rakyat hanyalah ilusi.
Penting untuk diingat bahwa demokrasi yang sehat membutuhkan lebih dari sekadar pemilu. Reformasi dalam struktur partai politik dan sistem pemilu sangat diperlukan agar suara rakyat dapat terdengar dengan jelas. Tanpa langkah konkret menuju transparansi dan akuntabilitas, demokrasi di Indonesia berpotensi menjadi semakin terjepit di antara kepentingan-kepentingan yang saling bertentangan.
Dengan demikian, masyarakat diharapkan untuk lebih kritis dan aktif terlibat dalam proses politik. Menggugah kesadaran kolektif untuk menuntut perubahan tidak hanya menjadi tanggung jawab para politisi, tetapi juga masyarakat sebagai pemilih. Hanya dengan cara ini, kita bisa berharap untuk mewujudkan demokrasi yang sesungguhnya di mana setiap suara dihargai dan setiap janji ditepati. (Sumber: Watchdoc Documentary/ Ed: Ruk)