Pekerja Migran, Keberuntungan atau Kutukan? Kisah Tragis Lilis
Jember, Wartarakyat.site - Di tengah kehidupan yang penuh tantangan, sebuah kisah memilukan muncul dari Karanganyar, Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember, tentang seorang istri, Lilis, yang mengalami kecelakaan serius saat bekerja sebagai pekerja migran di Malaysia.
Kejadian ini bukan hanya menyisakan luka fisik, tetapi juga dampak emosional yang mendalam bagi keluarganya.
Lilis berangkat ke Malaysia tanpa restu suaminya, yang mengungkapkan kekecewaannya dalam sebuah wawancara.
“Saya tidak merestui kepergian istri saya, tetapi ia tetap nekat berangkat terpengaruh oleh teman-temannya,” jelas suami Lilis dengan nada penuh kesedihan.
Kecelakaan terjadi pada 11 Desember 2023, dan sejak saat itu, Lilis terpaksa dirawat di Rumah Kebajikan Petaling Jaya. Suaminya, yang menghabiskan waktu bekerja di sawah, merasa hancur saat mendengar kabar tersebut.
“Saat saya tahu ia kecelakaan, perasaan saya campur aduk. Saya merasa tidak bisa melakukan apa-apa,” ungkapnya.
Kisah ini semakin rumit ketika suaminya menceritakan bagaimana Lilis memutuskan untuk bekerja di luar negeri.
Terpengaruh oleh janji-janji manis teman-temannya tentang kehidupan yang lebih baik, Lilis tetap bersikeras meskipun suaminya sudah berulang kali melarangnya.
“Ia berpikir bisa mendapatkan uang lebih untuk keluarga,” tambahnya.
Kini, keluarga Lilis menghadapi kesulitan besar. Selain beban emosional, mereka juga terpaksa memikirkan biaya untuk perawatan dan kepulangan Lilis ke Indonesia, yang diperkirakan mencapai RM 10.000 (sekitar 35 juta rupiah).
“Kami sangat membutuhkan bantuan untuk memulangkan istri saya,” ungkap suami Lilis, berharap kisahnya bisa membuka mata banyak orang tentang risiko pekerja migran ilegal.
Tanggapan dari Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) pun tidak kalah penting, “Kisah ini adalah contoh nyata dari banyaknya masalah yang dihadapi pekerja migran ilegal. Kami mendorong pemerintah untuk meningkatkan sosialisasi mengenai risiko bekerja di luar negeri tanpa prosedur yang jelas.” Kata Nadifatul Khoiroh.
Dia juga menekankan pentingnya izin dari keluarga dalam setiap keputusan, terutama bagi para wanita.
“Doa suami sangat berharga. Tanpa izin keluarga, sebaiknya jangan melangkah keluar dari rumah,” tegasnya.
Pesan ini menjadi semakin relevan di tengah banyaknya kasus pekerja migran yang berangkat tanpa prosedur yang jelas.
Keberadaan anak-anak di rumah semakin menambah beban pikirannya. Suami Lilis mengaku belum memberitahukan anak-anak tentang kondisi ibunya, khawatir mereka tidak siap menerima kenyataan tersebut.
“Waktu itu, sempat saya tidak ingin mereka merasa cemas atau terganggu saat belajar di pesantren, namun untuk saat ini anak - anak sudah bisa menerima dan mensupport kesembuhan ibunya,” katanya.
Kisah Lilis adalah pengingat bagi banyak orang bahwa bekerja di luar negeri, terutama secara ilegal, dapat menimbulkan konsekuensi yang fatal. Tidak semua orang mendapatkan keberuntungan saat merantau.
Banyak dari mereka yang terjebak dalam situasi berbahaya, yang berpotensi mengancam kehidupan dan kesejahteraan mereka.
Dengan harapan bahwa cerita ini bisa menjadi pelajaran bagi orang lain, suami Lilis menyerukan agar para calon pekerja migran lebih berhati-hati dan selalu melibatkan keluarga dalam setiap keputusan.
“Jika Anda ingin bekerja di luar negeri, pastikan untuk melakukannya dengan cara yang aman dan resmi,” pungkasnya.
(Sumber: Youtube Yuni TKW Hongkong/Ed: Ruk)