Aksi Nyata Gus Fawait Terhadap 2 PMI Jember, Tiket Pulang Sudah Tersedia
Photo: Gus Fawait, Dua PMI asal Jember dan Tiket pesawat. |
Jember (Wartarakyat) - Calon Bupati Terpilih Jember, Muhammad Fawait atau Gus Fawait, menunjukkan kepeduliannya terhadap nasib Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jember yang mengalami kesulitan di luar negeri.
Setelah menerima permohonan melalui media sosial, Gus Fawait bergerak cepat untuk menyediakan tiket pesawat bagi dua PMI, Hanifa dari Desa Kemuningsari Lor Kecamatan Panti dan Siti Khoimatul Khoiriyah dari Kecamatan Mayang, yang tertahan di Arab Saudi.
Keduanya mengungkapkan kesulitan mereka dalam sebuah video berdurasi dua menit yang viral pada Desember 2024.
Dalam video tersebut, mereka menyatakan telah bekerja selama berbulan-bulan tanpa mendapatkan gaji dan sangat ingin kembali ke Indonesia.
“Kami sudah empat bulan bekerja di sini, dan teman saya sudah enam bulan, namun tidak pernah menerima gaji,” ujar Hanifa dalam video tersebut.
Mendengar permohonan ini, Gus Fawait segera menghubungi pemerintah pusat untuk memfasilitasi pemulangan mereka.
"Alhamdulillah, dua Pekerja Migran Indonesia asal Jember, Hanifa dan Siti Khoiriyah, sudah dapat tiket untuk pulang ke Indonesia," kata Gus Fawait pada Senin (2/1/2025).
Keduanya dijadwalkan pulang pada Sabtu, 4 Januari 2025, menggunakan Ethiopian Airlines ET 463 yang transit di Addis Ababa sebelum melanjutkan perjalanan ke Jakarta dan akhirnya ke Jember.
Gus Fawait juga berkoordinasi dengan anggota DPR RI dan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia untuk memastikan proses pemulangan berjalan lancar.
Ia menegaskan pentingnya memberikan perhatian lebih terhadap nasib pekerja migran yang sering kali terabaikan.
"Kedepannya, kita perlu lebih banyak upaya untuk melindungi hak-hak pekerja migran Indonesia di luar negeri," tambahnya.
Langkah cepat Gus Fawait dalam menangani kasus ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, dengan menunjukkan perhatian nyata dan bentuk kepedulian terhadap warganya, terutama dalam situasi sulit seperti yang dialami oleh Hanifa dan Siti Khoiriyah. (Ruk)