Kepedulian Gus Fawait, 2 Imigran Jember Kembali ke Tanah Air
Wakil Menteri P2MI, Dzulfikar Ahmad Tawalla (baju orange) dan anggota DPR RI, Kawendra Luki menjemput pekerja migran Indonesia, Hanifah (kerudung hitam) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. |
Jember (Wartarakyat) – Imigran asal Jember yang sempat viral di TikTok akun @roexien_esc, Hanifa warga Kemuningsari, Kecamatan Panti, akhirnya menemukan titik terang terkait kepulangannya setelah mengalami kesulitan di Arab Saudi. Bersama rekannya Siti Khoiriyah, mereka sempat terjebak bekerja tanpa gaji dan mengajukan permohonan pulang kepada pemerintah.
Kepulangan Hanifa dan Siti Khoiriyah ini tak lepas dari upaya cepat yang dilakukan oleh Bupati Terpilih Gus Fawait yang berkomunikasi dengan para elit pemerintah, termasuk Wakil Menteri P2MI Zulfikar A. Tawalla, serta anggota DPR RI dari Gerindra Bambang Haryadi dan Kawendra. Melalui koordinasi ini, proses pemulangan dua pekerja migran asal Jember dapat berjalan lancar dan cepat.
"Alhamdulillah melalui Menteri P2MI dan bantuan dari DPR RI Bambang Haryadi serta Kawendra kami bisa membantu memulangkan dua imigran dari Jember," ujar Gus Fawait saat dikonfirmasi awak media, Minggu (05/01/2025).
Hanifa sendiri mengabarkan melalui pesan WhatsApp bahwa dirinya telah tiba di Jakarta dan akan segera kembali ke Jember setelah proses administrasi di Bandara Soekarno-Hatta. "Saya sudah sampai di Jakarta, besok saya akan kembali ke Jember," ungkap Hanifa.
Proses pemulangan ini didukung oleh Kementerian P2MI yang bekerjasama dengan pemerintah Arab Saudi. Hanifa dan Siti Khoiriyah diterbangkan menggunakan pesawat Ethiopian Airlines ET628 dari Jeddah menuju Jakarta pada Minggu sore.
Setelah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, kedua pekerja migran ini akan menjalani pendataan dan pemeriksaan kesehatan di BP3MI Banten, sebelum dipulangkan ke kampung halaman mereka di Jember.
Wakil Menteri P2MI, Zulfikar A. Tawalla, menyampaikan bahwa pemulangan ini merupakan upaya pemerintah untuk membantu pekerja migran yang menghadapi masalah di luar negeri. "Ini adalah salah satu langkah dari pemerintah untuk memulangkan PMI kita yang bermasalah di Arab Saudi. Menjadi catatan dan perhatian kita bersama betapa masih banyak eksploitasi yang terjadi di berbagai daerah," ujarnya dikutip dari Antara.
Zulfikar juga mengingatkan bahwa kedua imigran ini berangkat secara nonprosedural, yang menjadi perhatian bagi pemerintah dalam meningkatkan pengawasan terhadap penyaluran tenaga kerja migran. "Hingga saat ini, sudah ada 500 orang PMI nonprosedural yang berhasil dipulangkan," tambahnya. (Ruk)