PT Imasco Asiatic Tutup Pabrik, 1.600 Karyawan Dirumahkan
![]() |
PT Imasco Asiatic di Puger Kabupaten Jember |
Jember (Wartarakyat) - Pemerintah Kabupaten Jember, pada Kamis (30/1/2025), melakukan kunjungan kerja ke pabrik semen PT Imasco Asiatic di Puger. Kunjungan ini bertujuan untuk memverifikasi program kerja perusahaan terkait regulasi terbaru dari kementerian pusat serta beberapa data teknis yang menyangkut tenaga kerja dan operasional pabrik.
Kunjungan ini seharusnya dihadiri oleh Bupati Jember Hendy Siswanto, namun diwakili oleh Asisten III Hari Agus Triono beserta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti PU Bina Marga, Disperindag, BPKAD, dan Bapenda.
Hari Agus menjelaskan bahwa kedatangannya untuk menyampaikan permintaan data terkait kerjasama antara pemerintah daerah dengan perusahaan, serta mengingat adanya perubahan regulasi dari Kementerian Dalam Negeri.
"Jadi hari ini saya mewakili bupati untuk datang ke sini membawa rombongan, beliau tidak bisa hadir karena ada kepentingan yang sama," ujar Hari Agus Triono.
"Kami diutus untuk menyampaikan permintaan data, yang kira-kira itu menjadikan salah satu kerja sama pemerintah daerah nantinya," lanjutnya.
Selain itu, Hari Agus juga mengungkapkan terkait SK Gubernur Jawa Timur 2024 yang menyangkut harga patokan jual batu kapur untuk Kabupaten Jember, serta Permendagri nomor 7 tahun 2024 yang mengatur perubahan atas peraturan pengeluaran barang milik daerah.
Terkait dengan aksi demonstrasi yang terjadi sebelumnya, Pemkab Jember mengungkapkan bahwa kesepakatan dengan pihak pendemo telah dicapai pada 13 Januari lalu, dengan 15 poin kesepakatan yang dibahas di Pendopo Wahyawibawa Graha. Pemkab berharap investasi tetap memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Jember.
"Ya, tadi sudah sampaikan bahwa PT Imasco taat dengan adanya kesepakatan dulu di pendopo ya, buktinya mereka sudah tidak melakukan produksi semen sejak 15 Januari lalu," ujar Hari Agus Triono.
Fendy, Humas PT Imasco Asiatic, dalam pernyataannya mengonfirmasi bahwa pabrik semen sudah tidak berproduksi sejak 15 Januari lalu, dan kegiatan operasional pabrik sepenuhnya ditutup sejak 27 Januari.
Menurut Fendy, jika ada semen yang keluar, itu hanya sisa produksi yang ada, dan pengirimannya terbatas pada daerah sekitar seperti Kabupaten Jember, Lumajang, dan Bondowoso.
"Kami sudah tidak lagi melakukan aktivitas pengolahan semen sejak 15 Januari lalu, bahkan kami menutup aktivitas kami sejak 27 Januari," kata Fendy. "Kalau ada semen yang keluar itu hanya sisa produksi semen yang ada. Dan pola pengirimannya hanya dekat-dekat saja," lanjutnya.
Selain itu, PT Imasco Asiatic akan merumahkan sekitar 1.600 karyawan, dengan langkah pertama akan ada 400 karyawan yang dirumahkan secara bertahap.
Fendy menjelaskan bahwa kondisi ini terjadi sebagai dampak dari penolakan masyarakat terhadap truk-truk pengangkut bahan, seperti batu bara dan silica, yang merusak jalan raya provinsi.
Perbaikan jalan tersebut direncanakan akan dimulai pada tahun 2025, namun saat ini masih dalam proses lelang oleh Dinas PU Bina Marga Provinsi.
Pemkab Jember pun sempat terkejut ketika mendengar keputusan PT Imasco Asiatic yang tetap menutup produksi. Koordinasi antara pihak perusahaan dan Pemkab Jember pun berjalan dengan baik meskipun perusahaan menghadapi tantangan besar akibat penolakan masyarakat terhadap operasional pabrik. (Sumber: SJP/Ed: Ruk)