Dina Suciarti Mengungkap Perlakuan Buruk Majikan di Malaysia, Minta Bantuan Pemerintah
![]() |
Dinas Suciarti Pekerja Migran warga kelurahan Wonorejo, Tegalsari Kota Surabaya. |
Surabaya (Wartarakyat) - Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kelurahan Wonorejo Kecamatan Tegalsari Surabaya, Dina Suciarti (42), mengungkapkan keluh kesahnya terkait perlakuan tidak manusiawi yang diterimanya dari majikan di Lor Kristal 2C, Bayuemas, 42000 Klang, Selangor, Malaysia.
Melalui video yang diunggah di akun tiktok pribadinya Kamis (27/3/2025), Dina Suciarti mengungkapkan kisah pengalamannya bekerja di negeri jiran setelah berangkat dengan harapan untuk membantu ekonomi keluarganya di Indonesia.
Dina mengatakan bahwa awalnya ia mendapatkan informasi pekerjaan ini dari seorang teman dan langsung berkomunikasi dengan adik calon majikan yang bekerja di Surabaya.
Pekerjaan yang ditawarkan tidak terlalu berat, yaitu sebagai asisten rumah tangga (ART) yang meliputi bersih-bersih rumah dan perawatan anjing.
Selain itu, Dina dijanjikan gaji yang sesuai dan tanpa potongan biaya. Namun, sesampainya di Malaysia, keadaan yang dihadapi jauh dari yang dijanjikan.
Selama dua bulan pertama, Dina tidak diberikan hak libur, bahkan diberi tugas yang semakin berat tanpa ada apresiasi dari majikan.
Paspor dan izin kerjanya dipegang oleh majikan, dan setelah beberapa kali mengeluhkan kondisi tersebut kepada pihak agensi, Dina justru mendapat perlakuan yang semakin merendahkan.
Keadaan semakin parah ketika Dina mengalami kejadian yang sangat mengkhawatirkan. Pada hari Rabu lalu, ia terjatuh ke kolam renang dan pingsan.
Menurut cerita Dina, majikan tua hanya menolongnya ke pinggir kolam tanpa memberikan perlindungan yang memadai. Ketika ia sadar, kondisinya sangat lemah, namun bantuan baru datang setelah beberapa lama.
Dalam keadaan tersebut, Dina merasa sangat terabaikan dan meminta bantuan dari Pemerintah Indonesia untuk segera dipulangkan.
Dina mengungkapkan, "Saya sudah tidak kuat bekerja di sini, mental saya terganggu, fisik saya juga tidak baik-baik saja. Setiap hari saya menerima perlakuan dari majikan yang sangat tidak manusiawi. Saya mohon pemerintah Indonesia untuk segera membantu memulangkan saya, karena saya tidak punya uang untuk mengganti biaya yang diminta majikan untuk pengembalian saya ke Indonesia."
Pernyataan ini telah disampaikan kepada pihak keluarga dan agensi, serta pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia. Namun, hingga saat ini, belum ada tindak lanjut terkait keluhan Pekerja asal Surabaya tersebut.
Dina berharap pemerintah Indonesia dapat segera menindaklanjuti laporannya dan membantu dirinya dapat kembali ke tanah air dengan selamat. (Ruk)